Senin, 01 Maret 2010

                    PT Bumi Resources Tbk dalam setiap menjalankan usahanya tentu saja memiliki tujuan yang mendasar yaitu mendapatkan keuntungan atau laba. Laba merupakan selisih antara pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan pada suatu periode dengan beban-beban yang terjadi selama periode tersebut. Di era persaingan perekonomian yang semakin kompetitip ini, setiap perusahaan akan berusaha sekeras mungkin untuk memperoleh laba yang optimal demi terjaminnya kelangsungan perusahaan. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan akan berusaha dan dituntut untuk lebih berupaya melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan dengan se-efektif dan se-efisien mungkin agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai dan dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. 

                Manajemen PT Bumi Resource Tbk sebagai pengelola perusahaan juga dalam melakukan kebijakan-kebijakan akuntansinya berusaha untuk memajukan perusahaan dalam pencapaian laba yang tentunya semakin tahun akan semakin bertambah sehingga baik kinerja manajemen atau perusahaan dapat dinilai baik

Laporan keuangan PT Bumi Resources Tbk selama lima tahun ini dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.1
Earning After Tax and Closing Price PT Bumi Resources Tbk.
Tahun 2003-2007 (Dalam jutaan rupiah)
Tahun Laba Bersih
(Earning After Tax) Harga Saham (Closing Price) Harga Saham Tertinggi Harga Saham Terendah
2003 107565 500 525 185
2004 1079520 800 825 725
2005 1222099 760 800 670
2006 2006299 890 900 790
2007 7431627 6000 6350 5500
Sumber : Data Laporan Keuangan PT Bumi Resources Tbk

                               Dari data laporan keuangan PT Bumi Resources Tbk. di atas kita dapat melihat bahwa laba perusahaan terjadi kenaikan dari setiap tahunnya yang memberikan indikasi bahwa kinerja perusahaan baik, akan tetapi terjadi ketidak seimbangan antara laba yang di dapat dibandingkan dengan harga saham yang ada. Dimana seharusnya laba yang tinggi dapat menaikkan harga saham begitupun sebaliknya saat laba perusahaan yang turun maka harga saham pun biasanya ikut turun. Ini terjadi pada tahun 2004 ke tahun 2005 dimana laba yang diperoleh dari 1.079.520 naik menjadi 1.222.099 tetapi harga saham malah turun dari 800 ke 760.
                       Adanya ketidakseimbangan tersebut memberikan asumsi bahwa telah terjadi praktik manajemen laba yang dilakukan manjemen dengan menggunakan pola Income Maximization untuk kepentingan diri sendiri maupun perusahaan dengan menggunakan asimetri informasi yang ada dengan melihat harga saham tertinggi dan harga terendahnya. Informasi yang lebih banyak yang dimiliki oleh manajer dibandingkan pihak lain menjadi pendorong dalam melakukan praktik manajemen laba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar